<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d5957484796438620653\x26blogName\x3dFEE+STORY\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://feestory.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://feestory.blogspot.com/\x26vt\x3d-85442414082640969', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

ATASHI NO DAIJOUBU
Senin, 06 Desember 2010


Aku terdiam memandang jendela.
“Hujan lagi” desahku
Aku menarik selimut tebal dari atas tempat tidur, lalu mengambil segelas coklat hangat. Hari ini, sama seperti hari kemarin tapi aku merasa hari lebih berat. Akhir tahun terasa begitu berat untuk ku- tahun ini, maupun tahun kemarin.
Aku memandang diary biru yang tergeletak di lantai dan mengingat kejadian setahun yang lalu, akhir tahun.
***
“tega....” kataku pelan sambil memandang laptop.
Aku mencoba berdiri sekuat tenaga dengan air mata yang mengalir sangat deras. Ku kunci pintu dan melompat ke atas kasur.
“tega....”desahku sekali lagi.
Hari ini, aku telah melihat semua kebusukan yang dilakukan Vito. Aku menyesal karena terlalu mempercayainya. Dia adalah orang yang selalu aku utamakan di dalam hidupku. Setahun menjadi kekasihnya membuatku buta.
“Nadia, putusin aja Vito. Dia gak baik lho”
Itu salah satu kata yang diucapkan beberapa sahabatku. Aku tidak mempercayai mereka bahkan cenderung memusuhi mereka hanya karena Vito. Aku buta karena cinta, tidak dapat melihat racun yang ada dihadapanku.
Handphoneku berbunyi, aku memandangnya sekilas lalu melihat nama Vito muncul di display handphoneku.
“Hallo...”kataku sendu
Aku hanya terdiam mendengarnya berbicara panjang lebar. Hatiku sakit dan aku yakin dia tidak menyadarinya.
“Oke...”
Handphone ku matikan dan kembali menangis. Aku memandang fotoku dan Vito yang tersenyum bahagia bersama beberapa sahabatku.
Aku menangis sekali lagi.
Mereka mengkhianatiku. Hari ini tanpa sengaja aku membaca tulisan seorang sahabatku di blog pribadinya. Dia bercerita tentang Vito dan sahabatku yang lainnya. Mereka semua menertawakanku. Mereka membodohiku. Vito dan sahabat dekatku atau mungkin yang lebih pantas ku sebut bekas sahabat telah menusukku dari belakang. Mereka menjalin hubungan diam – diam dibelakangku.
Semua itu telah telah terjadi hampir setengah tahun.
“Siapa lagi yang bisa ku percaya?”
Seketika itu juga aku mengingat sahabat masa kecilku.
“Leo,k-k-kamu dimana?”kataku tersendat – sendat di telepon.
Aku menceritakan semua yang terjadi padaku sambil menangis. Aku tidak dapat menahan ini semua. Aku ingin melampiaskan semuanya.
“You’ll be alright. Kokoni iruyo, Nadia” kata Leo tiba – tiba.
Aku pun tersenyum dan menganggukkan kepalaku.
***
Kejadian setahun yang lalu membuat mataku terbuka. Kini, aku lebih berhati – hati dalam memilih sahabat.
Aku memandang foto Leo di meja belajarku.
Deja vu.....
Saat ini aku merasa sangat sedih,hari yang sama, akhir tahun namun di tahun dan kondisi yang berbeda.
Tahun lalu aku menangis karena Vito dan aku merasa bodoh jika mengingatnya lagi. Tahun ini aku menangis karena Leo, penyemangat hari – hariku yang kini telah menghilang entah kemana.
Aku menatap foto Leo sekali lagi dan mengingat semua perkataannya.
“Kamu pasti tenang disana. Kamu sahabat terbaikku, aku janji akan menjadi gadis yang kuat. Atashi no daijoubu, hontouni daijoubu” kataku pelan.
Meskipun Leo telah pergi dan berjuta masalah akan menghampiriku, aku yakin aku bisa melewati semuanya karena selama ini aku bisa karena aku mau menghadapinya. Semua ini karena Leo, sahabat terbaikku.
“Arigatou ne , Leo kun”
Fee said, “ Untuk sahabatku yang jauh disana, yang selalu bisa membuatku kuat. Aku ingin bertemu denganmu, kalau saja bisa. Paling tidak, aku ingin mendengar suaramu yang bisa membuatku melupakan masalahku. Aku ingin mendengar tawamu saat aku menceritakan hari – hariku. Aku kangen kamu yang entah berada dimana. Aku ingin memelukmu dan menangis sekencang – kencangnya. Dian................kamu dimana?”




  • Ode to my family


  • Science Fiction


  • Lovely Candy


  • Family


  • From Music to Story


  • Fairy Tale and Fable


  • Funny


  • Scary


  • Other Story


  • Poetry


  • English



    Best Regrads Fee :)
  • Label: ,

    XOXO;
    05.55

    profile

    Hello, I'm Fee [read : Fe], an ordinary girl in extraordinary life :) I currently move to my sunny blog
    Click it





    Friends

  • Wind starshinee
  • Eka-Penyair Timur
  • Qchan
  • Inna
  • Inchen
  • Selly
  • Flow
  • Lady Queela
  • Ifa
  • Intan
  • Gabaritangles
  • Presticilla
  • Qonita
  • Death-a
  • Shafira Noor Latifah
  • Aul
  • Indy


    Favourite

    I almost see and keep reading to this great blogs :)
  • Anak Perempuan dan Ayahnya
  • Perempuan Sore
  • Lala Bohang [writing]
  • Lala Bohang [drawing]
  • Hana Tajima Simpson
  • Raditya Dika
  • Richard
  • Damarisasi-7th July accoustic
  • 30Hari Menulis Surat Cinta


    credits

    picture design: deviant art
    skin: camisado
    brushes: echoica